Ipsos Group, sebuah perusahaan riset pemasaran dan konsultan dunia, telah mengeluarkan studi terkait dengan e-commerce di Indonesia. Studi ini diberi tajuk “E-Commerce Outlook 2018”. Ipsos menemukan hal-hal yang unik dari para perilaku pembeli dalam dunia daring akhir-akhir ini. Dalam studi ini, terdapat riset seputar promosi yang paling banyak diminati oleh para pembeli dalam e-commerce Indonesia. Misalnya saja penawaran free ongkir.
Menurut E-Commerce Outlook 2018, terdapat 56% dari audiens Ipsos lebih memilih “bebas ongkos kirim” untuk memotivasi mereka membeli dalam e-commerce. Salah satu e-commerce yang melekat dengan jalur promosi ini adalah Shopee. Shopee pun juga mengakui bahwa promosi bebas ongkir ini telah terbukti berhasil dan mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Inilah mengapa Shopee terus memperbarui inovasi-inovasi dalam aplikasi mereka untuk meningkatkan traffic mereka.
Tak hanya free ongkir, Ipsos juga mendapatkan bahwa 21% konsumen daring Indonesia juga termotivasi untuk berbelanja dalam e-commerce tersebut dengan program cash back. Andi Sukma, Head of Observer dari Ipsos juga memaparkan bahwa 16% konsumen e-commerce Indonesia juga termotivasi dengan adanya pemotongan harga. Dari 16% tersebut, 5% konsumen tertarik pada voucher potongan harga, dan 2% konsumen tertarik pada promo Buy One Get One.
Studi yang telah dilakukan Ipsos ini berlaku untuk semua segmen konsumen, yakni milenial maupun non-milenial. Kedua generasi ini memiliki ketertarikan promosi yang sama. Namun, kecenderungan program lucky dip jatuh pada generasi non-milenial. Di sisi lain, generasi milenial kurang menyukai program lucky dip.
Penemuan-penemuan ini sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis. Pelaku bisnis dapat menganalisis profil para pembeli dan meningkatkan cara promosi para pelaku bisnis. Tak hanya riset berikut, pelaku bisnis pun perlu untuk meningkatkan bisnis dengan bertemu konsultan digital marketing agar lebih memelajari profil para pembeli dan cara-cara yang lain lewat promosi media sosial.