Banyak perusahaan yang sudah melek akan pentingnya media sosial dalam pengelolaan bisnisnya. Sayangnya, pemanfaatan media sosial kini masih didominasi oleh perusahaan B2C atau Business to Customer. Sebaliknya, masih sedikit perusahaan B2B atau Business to Business yang menggunakannya. Bahkan, tak jarang yang menganggapnya tidak perlu atau malah tidak relevan.
Media Sosial dan Perkembangan Perusahaan B2B
Memang, karena berbeda segmen, perusahaan B2B tentu memiliki strategi yang berbeda dengan perusahaan B2C. Apa yang mau diposting di media sosial dari perusahaan spareparts, misalnya? Apa tujuan dan manfaatnya? Sebaliknya, wajar bila sebuah restoran gencar memposting foto-foto dan video menu-menu racikannya untuk membangun brand awareness sekaligus mengusung promosi yang kreatif. Jadi, perusahaan B2B itu perlu bermedia sosial atau tidak?
Jelas, perusahaan B2B sangat memerlukan sosial media. Hal ini karena bukan fokus pada marketing, tetapi pada communication. Perusahaan B2B sebaiknya hadir di media sosial seperti perusahaan konsumer pada umumnya seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, dan Instagram. Kelima platform tersebut digunakan dengan tujuan yang berbeda karena memiliki karakteristik dan audience yang berbeda pada tiap media sosial.
Jika perusahaan Anda adalah perusahaan B2B dan berminat masuk ke ranah digital, mungkin awalnya gagasan Anda ini ditentang oleh banyak orang di perusahaan. Keputusan terjun ke dunia media sosial akan dikritik sebagai langkah yang tidak ada gunanya bagi perkembangan bisnis. Memang, tantangan terbesarnya adalah banyak perusahaan yang melihat media sosial sebagai aktivitas promosi yang remeh, padahal ini bisa dijadikan sebagai aktivitas marketing yang strategik.
Manfaat Media Sosial B2B
Perlu diketahui bahwa ada beberapa manfaat dari B2B social media bagi perusahaan, seperti mendongkrak brand awareness, meningkatkan citra perusahaan, mengukuhkan posisi di industri, terhubung dengan pelanggan, prospek, dan lainnya. Sebagai perusahaan B2B, Baransu Parts sendiri menekankan empat area tujuan dari strategi media sosialnya, yakni komunikasi, customer service, penjualan, dan kegunaan internal.
Apa yang dilakukan Baransu Parts di kanal-kanal sosial tersebut? Di Facebook, misalnya, Baransu memposting foto-foto spareparts yang selama ini biasa dijual di bengkel. Foto-foto tersebut diedit sedimikian rupa sehingga menarik untuk dipublikasikan. Bukan sekadar foto, tapi juga diberikan product knowledge atau ulasan manfaat seputar produk agar audience teredukasi serta terbangun apa yang disebut engagement. Pada akhirnya, publik makin mengenal Baransu dengan citra positif. Perusahaan B2B Anda sedang ingin mulai memasuki ranah digital? Percayakan dengan ahlinya karena citra perusahaan adalah taruhannya. Pilih konsultan digital marketing yang terpercaya, kredible dan professional.